Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyanyang
Dari
Nu’man bin Basyir r.a., Rasulullah SAW bersabda:
“Perumpamaan persaudaraan kaum muslimin dalam cinta dan kasih sayang di antara mereka adalah seumpama satu tubuh. Apabila satu anggota tubuh sakit maka mengakibatkan seluruh tubuh menjadi demam dan tidak bisa tidur.”
(Hadis riwayat Muslim)
“Perumpamaan persaudaraan kaum muslimin dalam cinta dan kasih sayang di antara mereka adalah seumpama satu tubuh. Apabila satu anggota tubuh sakit maka mengakibatkan seluruh tubuh menjadi demam dan tidak bisa tidur.”
(Hadis riwayat Muslim)
“Seorang
Muslim adalah saudara muslim lainnya, ia tidak menzaliminya, merendahkannya,
menyerahkan (kepada musuh) dan tidak menghinakannya.”
(Hadis riwayat Muslim)
“Teman yang paling baik adalah apabila kamu melihat wajahnya, kamu teringat akan Allah, mendengar kata-katanya menambahkan ilmu agama, melihat gerak-gerinya teringat mati.”
(Hadis riwayat Muslim)
“Teman yang paling baik adalah apabila kamu melihat wajahnya, kamu teringat akan Allah, mendengar kata-katanya menambahkan ilmu agama, melihat gerak-gerinya teringat mati.”
Hadis
al-Bukhari dari Abu Musa al-Asy'ari, bermaksud:
“Telah menceritakan kepadaku Mūsa bin Ismail, telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid, telah menceritakan kepada kami Abû Burdah bin Abdullah dia berkata : Aku mendengar Abû Burdah bin Abi Mûsa dari ayahnya ra berkata, Rasulullah saw bersabda :Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari )
“Telah menceritakan kepadaku Mūsa bin Ismail, telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid, telah menceritakan kepada kami Abû Burdah bin Abdullah dia berkata : Aku mendengar Abû Burdah bin Abi Mûsa dari ayahnya ra berkata, Rasulullah saw bersabda :Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari )
Pesanan
al-Qamah (seorang sahabat Rasulullah SAW) kepada anaknya:
“Wahai anakku, sekiranya engkau berasa perlu untuk bersahabat dengan seseorang, maka hendaklah engkau memilih orang yang sifatnya seperti berikut.”
Pilihlah
seorang sahabat yang apabila engkau menghulurkan tangan untuk memberikan jasa
baik atau bantuanmu, ia suka menerima dengan rasa terharu dan dianggap sangat
berguna, dan jika ia mengetahui mengenai keburukkan dirimu ia suka menutupinya.
Pilihlah
sahabat yang jikalau engkau meminta sesuatu daripadanya, pasti ia memberi,
jikalau engkau diam, dia mula menyapamu dulu dan jika ada sesuatu kesukaran dan
kesedihan yang menimpa dirimu, dia suka membantu dan meringankanmu serta
menghiburkanmu.
Pilihlah
sahabat yang jikalau engkau berkata, ia suka membenarkan ucapan dan bukan
selalu mempercayainya saja. Jikalau engkau mengemukakan sesuatu persoalan yang
berat dia suka mengusahakannya dan jika engkau berselisih dengannya, dia suka
mengalah untuk kepentinganmu.
Dalam kitab
al-Hikam ada menyebut,
“Jangan berkawan dengan seseorang yang tidak membangkitkan semangat taat kepada Allah, amal kelakuannya dan tidak memimpin engkau ke jalan Allah.” Dalam satu hadis yang bermaksud, “Seseorang akan mengikuti pendirian (kelakuan) temannya, kerana itu tiap orang harus memilih siapakah yang harus didekati sebagai kawan (teman).”
“Jangan berkawan dengan seseorang yang tidak membangkitkan semangat taat kepada Allah, amal kelakuannya dan tidak memimpin engkau ke jalan Allah.” Dalam satu hadis yang bermaksud, “Seseorang akan mengikuti pendirian (kelakuan) temannya, kerana itu tiap orang harus memilih siapakah yang harus didekati sebagai kawan (teman).”
No comments:
Post a Comment