Sunday, January 11, 2015

tutuplah aib dia

“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung pada-Mu dari rasa sedih gelisah dan aku berlindung pada-Mu dari sifat lemah dan malas, dan aku berlindung pada-Mu dari sikap pengecut dan bakhil, dan aku berlindung pada-Mu dari cengkaman hutang dan penindasan orang (aniaya). Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat dari hati yang tidak khusyuk, dari nafsu yang tidak pernah kenyang, dan dari doa yang tidak diperkenankan.”

Assalamualaikum.

Sekadar luahan perasaan tentang apa yang Siti baru je lihat dan baca di Facebook.  Ya, tentang gadis melayu bertudung yang hilang malu.  Apa yang mereka buat? Biarlah rahsia.  Mungkin pendapat Siti akan ditentang hebat, mungkin ada yang sedang mencari idea untuk membalasnya, namun ini hanyalah sekadar luahan perasaan.. sekadar pendapat Siti yang masih lemah dalam berfikir di luar kotak, masih tidak mampu memahami apa yang masyarakat sedang perkatakan.

Andai ini salah, maafkanlah.  Namun bagi Siti, menyebarkan video tu dan memberi komen berkenaan gadis itu dan keluarga mereka bukanlah cara yang terbaek bagi memberi nasihat kepada orang laen, membangunkan seseorang yang sedang tido diulit mimpi-mimpi indah dunia. 

“eh Siti ni.. orang lain sibuk mengata video tu, dia sibuk tegur yang mengata video itu.”


 Ya Siti tahu. Jika tiada yang menegur, pasti kita semua akan hidup dalam kealpaan.. Jika kita bersikap tidak endah, pasti ada yang masih dibuai angan-angan duniawi.  Jika Allah ingin menimpakan azabnya, semua orang akan kene termasuklah yang beriman.  Allah ada berfirman dalam surah Al-Anfal ayat 15:

“Dan peliharalah dirimu daripada siksaan yang tidak khusus
menimpa orang-orang yang zalim sahaja dikalangan kamu. 
Dan ketahuilah azab Allah itu amat keras.”

Namun, bagi Siti, jika sesuatu itu melibatkan maruah seseorang, keluarga mereka, adalah lebih baik jika kita menyembunyikan aibnya.  Ada cara lebih baik untuk memberi nasihat tanpa menyebarkan videonya.  Percayalah sayang, Allah itu penuh dengan keindahan.  Bukan dengan segala cacian, bukan dengan makian, bukan dengan cemuhan dari segenap aspek. 

Ya, kita berhak hidup dalam agama Islam yang penuh dengan keindahan, kelembutan dan kasih sayang.  





No comments:

Post a Comment